makalah kelelahan kerja

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.   Latar Belakang Masalah

Di dalam dunia kerja terdapat berbagai permasalahan pegawai yang dihadapi oleh sebuah instansi atau lembaga tempat bekerja. Permasalahan tersebut beragam serta dapat selalu terjadi di manapun dan kapanpun, mulai dari masalah kecil yang kerap kali terjadi hingga masalah besar yang sulit untuk ditangani oleh institusi. Salah satu masalah yang sulit untuk ditangani oleh suatu institusi atau lembaga adalah masalah-masalah yang berhubungan dengan faktor internal. Mengingat para pegawai adalah aset utama dari suatu institusi yang harus terus dikelola dan dikembangkan dengan sebaik mungkin. Dengan demikian peranan manajer Sumber Daya Manusia (SDM) di sini sangat dibutuhkan. Hal ini berkaitan dengan bagaimana penanganan masalah yang melibatkan pegawai dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya dan tidak mengganggu kinerja institusi.

Beberapa indikator subjektifitas pekerja dalam investigasi fisiologis kerja dapat berupa pertanyaan tentang kondisi kelelahan dan kebosanan kerja. Kelelahan kerja merupakan kejadian in-efisiensi kapasitas kerja dan ketahanan tubuh, dengan kata lain pekerja tidak mampu lagi menerima beban. Sedangkan kebosanan kerja adalah kondisi atau situasi dengan stimulus yang rendah dari pekerja.

Kelelahan dan kebosanan kerja sering diabaikan dalam evaluasi kinerja pekerja maupun kinerja perusahaan secara umum. Banyak perusahaan yang belum mempertimbangkan pengaruh mental pekerja terhadap penyelesaian pekerjaan utama. Pekerjaan fisik dalam kategori ringan belum tentu sejalan dengan kondisi mental yang ringan pula. Banyak pekerjaan fisik yang ringan, pekerja harus mengeluarkan beban mental yang berlebih atau beban tambahan yang lebih besar, sehingga hasil kinerja tidak masimal, target produksi tidak terpenuhi, keuntungan perusahaan tidak maksimal.

B.    Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini antara lain:

1.    Apa yang dimaksud dengan kelelahan kerja?

2.    Faktor apa saja yang menyebabkan kelelahan kerja?

3.    Apa saja klasifikasi dari kelelahan kerja?

4.    Apa saja gejala dari kelelahan kerja?

5.    Bagaimana penanggulangan kelelahan kerja?

6.    Apa yang dimaksud dengan kebosanan kerja?

 

1

 
 


7.    Faktor apa saja yang menyebabkan kebosanan kerja?

8.    Faktor Penyebab Kelalahan Kerja

9.    Bagaimana penanggulangan kebosanan kerja?

 

C.   Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1.    Mengetahui apa yang dimaksud dengan kelelahan kerja.

2.    Mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan kelelahan kerja.

3.    Mengetahui apa saja klasifikasi dari kelelahan kerja.

4.    Mengetahui apa saja gejala dari kelelahan kerja.

5.    Mengetahui bagaimana penanggulangan kelelahan kerja.

6.    Mengetahui apa yang dimaksud dengan kebosanan kerja.

7.    Mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan kebosanan kerja.

8.    Mengetahui bagaimana penanggulangan kebosanan kerja.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.   Pengertian Kelelahan Kerja

 

1.    Pengertian Kelelahan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kelelahan berasal dari kata lelah yang berarti penat, letih, payah, lesu, dan tidak bertenaga. Kelelahan adalah perihal keadaan lelah, kepenatan, kepayahan, kelelahan emosional adalah kelelahan yang diekspresikan dalam bentuk perasaan frustasi, putus asa, merasa terjebak, tidak berdaya, tertekan, dan merasa sedih atau apatis terhadap pekerjaan. (Departemen Pendidikan nasional, 2002:653).

 

2.    Pengertian Kelelahan Kerja

          Kelelahan kerja merupakan salah satu sumber masalah bagi kesehatan dan keselamatan pekerja. Kelelahan dapat menurunkan kinerja dan menambah tingkat kesalahan kerja yang akan berpeluang menimbulkan kecelakaan kerja. Tentu saja hal ini tidak dapat dibiarkan begitu saja, karena tenaga kerja merupakan aset perusahaan yang dapat mempengaruhi produktivitas perusahaan (Irma, dkk 2014 ).

 

          Kelelahan akibat kerja seringkali diartikan sebagi proses menurunnya efisiensi, performa kinerja, dan berkurangnya kekuatan atau ketahanan fisik tubuh untuk terus melanjutkan kegiatan yang harus dilakukan. (Sritomo Wignjoesoebroto, 2003)

          Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kelelahan kerja adalah suatu kondisi dimana tubuh mengalami penurunan performa akibat masa perpanjangan pekerjaan.

 

B.   Faktor Penyebab Kelalahan Kerja

Adapun faktor lain penyebab kelelahan kerja adalah :

1.    Penyebab medis

          Seperti flu, anemia. Gangguan tidur, dan penyakit kronis lainnya.

 

2.    Penyebab yang berkaitan dengan gaya hidup

          Seperti kurang tidur, terlalu banyak tidur, alkohol, diet yang buruk, kurangnya olahraga dan lain sebagainya.

 

3

 
 


3.    Penyebab yang berkaitan dengan tempat kerja

          Seperti kerja shift, pelatihan tempat kerja yang buruk, stress ditempat kerja, kebisingan dan lain sebagainya,

 

4.    Faktor psikologis

          Seperti depresi, kecemasan dan kesedihan.

 

          Menurut Grandjean (1988) Faktor penyebab kelelahan kerja adalah pekerjaan yang monoton / kuran bervariasi, intensitas lamanya pembebanan fisik dan mental, lingkungan kerja misalnya kebisingan, pencahayaan dan cuaca kerja,

 

C.   Klasifikasi Kelelahan Kerja

 

1.    Berdasarkan proses dalam otot

          Terdapat dua jenis kelelahan, yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum

(AM Sugeng Budiono, 2003)

 

 

·         Kelelahan otot

          Fenomena berkurangnya kinerja otot setelah terjadinya tekanan melalui fisik untuk suatu waktu disebut kelelahan otot secara fisiologi, dan gejala yang ditunjukan tidak hanya berupa berkurangnya tekanan fisik, namun juga pada makin rendahnya gerakan, pada akhirnya kelelahan fisik ini dapat menyebabkan sejumlah hal yang kurang menguntungkan seperti : melemahnya kemampuan tenaga kerja dalam melakukan pekerjaannya dan meningkatnya kesalahan dalam melakukan kegiatan kerja, sehingga dapat mempengaruhi produktivitas kerjanya.

·         Kelelahan Umum

Gejala utama kelelahan umum adalah suatu perasaan letih yang luar biasa. Semua aktivitas menjadi terganggu dan terhambat karena munculnya gejala kelelahan tersebut, tidak hanya gairah bekerja baik secara fisik maupun psikis, segalanya terasa berat dan merasa “ ngantuk “.

          Kelelahan umumbiasanya ditandai dengan berkurangnya kamuan untuk bekerja yang disebabkan karena monoton, intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan dirumah, sebab-sebab mental, status kesehatan dan keadaan gizi.

 

   Menurut Workplace Safety & Health Council (2010), tipe kelelahan kerja dibagi menjadi:

a.    Kelelahan fisik yaitu dimana berkurangnya kemampuan bekerja secara manual.

b.    Kelelahan mental yaitu terjadi penurunan tingkat konsentrasi dan kewaspadaan.

 

D.   Gejala Kelelahan Kerja

 

          Kerja fisik yang kontinyu, berpengaruh terhadap diri sendiri maupun kepada orang banyak, kelelahan terjadi karena terkumpulnya produk sisa dalam otot dan peredaran darah dimana produk sisa ini bersifat membatasi kelangsungan kegiatan otot. Produk sisa ini mempengaruhi serat-serat syaraf san system saraf pusat sehingga menyebabkan pegawai menjadi lambat bekerja jika sudah lelah.

 

Menurut Cherniss (1980), gejala-gejala kelelahan kerja antara lain :

1.    Terdapat perasaan gagal di dalam diri.

2.    Cepat marah dan sering kesal.

3.    Sering merasa bersalah dan menyalahkan.

4.    Keengganan dan ketidakberdayaan.

5.    Perasaan capek dan lelah setiap hari.

6.    Hilangnya perasaan postif terhadap klien.

7.    Sering demam, flu, sakit kepala dan gangguan pencernaan.

8.    Tidak lues berpikir dan resisten terhadap perubahan.

9.    Rasa curiga yang berlebihan.

10. Konflik perkawinan atau keluaga yang berkepanjangan.

 

E.   Penanggulangan Kelelahan Kerja

 

Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kelelahan akibat bekerja sehingga kelelahan akibat bekerja dapat dikurangi dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah dengan menyediakan kalori secukupnya sebagai input untuk tubuh, bekerj dengan menggunakan metode yang baik, memperhatikan kemampuan tubuh artinya pengeluaran tenaga tidak melebihi pemasukannya dengan memperhatikan batasan-batasan, memperhatikan waktu kerja yang teratur. Selain itu mengatur lingkungan fisik dengan sebaik baiknya, serta berusaha mengurangi monotoni dan ketegangan-ketegangan akibat bekerja.

Menurut Budiono (2003), untuk mncegah dan mengatasi memburuknya kondisi kerja akibat faktor kelelahan pada tenaga kerja disarankan agar :

 

1.    Merubah metode kerja menjadi lebih efisien dan efektif.

2.    Menerapkan penggunaan peralatan kerja yang memenuhi standar.

3.    Menjadwalkan waktu istirahat yang cukup bagi seorang tenaga kerja.

4.    Menciptakan suasana lingkungan kerja yang sehat, aman, dan nyaman bagi tenaga kerja.

5.    Melakukan pengujian dan evaluasi kinerja tenaga kerja per periodic.

6.    Menerapkan sasaran produktivitas kerja berdasarkan pendekatan manusiawi dan fleksibilitas yang tinggi.

Bahwa pada dasarnya Kelelahan kerja dapat dikurangi dengan berbagai cara yang ditujukan kepada keadaan umum dan lingkungan fisik di tempat kerja. Misalnya, banyak hal yang dapat dicapai dengan jam kerja, pemberian kesempatan istirahat yang tepat, masa libur dan rekreasi dan lain sebagainya.

F.    Definisi Kebosanan Kerja

 

1.    Pengertian Kebosanan

          Kebosanan adalah keadaan dimana pikiran menginginkan perubahan, mendambakan sesuatu yang baru, dan menginginkan berhentinya rutinitas hidup dan keadaan yang monoton dari waktu ke waktu.

2.    Pengertian kebosanan kerja

Beberapa dampak yang akan trjadi karena kebosanan kerja adalah para pegawai akan seringkali berbicara dengan rekan sekerjanya untuk mengurangi kebosanan di dalam bekerja, padahal hal tersebut tentu saja akan menghambat pelaksanaan pekerjaan yang sedang dilakukan. Menurut Anoraga (1988), seorang pekerja yang merasa sangat bosan atau jenuh dengan pekerjaannya akan mengakibatkan munculnya suatu ketegangan dan menjadi cepat

kebosanan kerja merupakan reaksi kompleksi dari pelaksanaan kerja yang bersifat monoton, berulang-ulang dan dirasa tidak menarik lagi sehingga timbul perasaan resah, lelah dan kehilangan minat terhadap aktivitas yang dulu disukai.

G.   Faktor Penyebab Kebosanan Kerja

 

Pardede (2009) mengemukakan bahwa factor yang mempengaruhi terjadinya kebosanan kerja adalah bekerja dalam pekerjaan yang monoton dan kurangnya motivasi terhadap pegawai.

Menurut penelitian, kebosanan ditempat kerja terutama disebabkan oleh pekerjaan yang monoton, kendati begitu ada elemen lain yang ikut memberikan sumbangan, yaitu: cara kita menginterpretasikan tugas-tugas yang kita terima, misalnya pekerjaan itu mungkin saja sebenarnya tidak membosankan jika lingkungan memungkinkan setiap orang membicarakan pekerjaan masing-masing dengan santai. Disamping cara-cara diatas kita juga perlu memikirkan cara baru dalam menjalani aktivitas rutin, agar terhindar dari rasa bosan, caranya? Rasa bosan kerap memaksaa seseorang untuk berpikir lebih kreatif, misalnya dengan memberi suasana baru ditempat kerja, pergi ke kantor dengan rute yang berbeda dari biasanya atau naik kendaraan umum alih-alih naik mobil pribadi, juga bisa mengatasi rasa bosan.

Terdapat faktor-faktor yang meyebabkan rasa bosan bekerja

1.    Suasana

Suasana kerja yang sejak pertama masuk kerja hingga beberapa tahun kedepan yang tidak ada perubahan tentu akan membuat kita merasa bosan. Karena sebagai manusia, tentu kita sangat membutuhkan hal-hal baru atau suasana yang baru, begitupun ditempat kerja kita sendiri.

 

2.    Jenis pekerjaan

Mendapatkan pekerjaan, awal-awalnya memang sangatlah menyenangkan, karena itu sama saja kita telah di percaya oleh atasan kita untuk bekerja di perusahannya. Namun sayangnya, lambat laun pekerjaan tersebut terasa sangat membosankan, terlebih dalam setiap hari harus melakukan pekerjaan yang itu-itu saja, sudah pasti sangat membosankan.

 

3.    Komunikasi

komunikasi dengan rekan kerja juga sangat berpengaruh dalam kebosanan di tempat kerja. Komunikais yang buruk, sering kali membuat kita berpikir untuk keluar dari perusahaan tersebut, tidak bisa diajak berteman atau punya pemikiran sinis tentang kita.

 

4.    Status

Status pegawai juga ternyata bisa menyebabkan seseorang menjadi bosan dengan pekerjaanya. Semisal anda bekerja dalam 5 tahun pada sebuah perusahaan, namun status anda tetap menjadi bawahan dan tidak pernah naik pangkat, padahal anda sudah bekerja semaksimal mungkin dan bahkan mengorbankan seluruh tenaga anda untuk perusahaan tersebut.

 

5.    Gaji

Setiap orang yang bekerja lama pada sebuah perusahaan sudah pasti menginginkan kenaikan gaji. Namun di karenakan pihak perusahaan tidak juga melakukan tindakan tersebut, maka timbulah rasa bosan untuk bekerja di perusahaan tersebut, dan itu memamng hal yang biasa terjadi.

 

6.    Tidak sesuai passion

Kemudian setelah menemukan passion yang sesungguhnya, dan ternyata tidak benar-benar sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan saat ini, maka rasa bosan akan segera datang, dan akhirnya kan membuat resah dan ingin segera menyibukkan diri dengan passion tersebut.

7.    Keterpaksaan

Adanya faktor keterpaksaan saat memutuskan untuk mengambil pekerjaan yang kurang diminati muncul dari beberapa faktor, umumnya adalah karena tidak mampu atau susah diterima di perusahaan dengan profesi impian. Rutinitas ini tidak akan berlangsung lama, sebagai karyawan baru kamu akan cepat merasa bosan dengan profesi, disebabkan pola dan struktur pekerjaan yang tidak cocok dengan skill/ kemampuanmu.

 

8.    Tidak pernah sepemikiran dengan bos

Kecocokan merupakan hal yang utama dalam dunia kerja. Visi Misi dan Tujuan sebuah usaha akan lebih mudah diraih bila semua pihak saling mensupport atau mendukung satu sama lain dalam menggapai tujuan. Jika ternyata kamu sering bentrok ide maupun pemikiran dengan atasan, ini akan jadi sulit. Kamu teguh dengan pendapatmu dan bosmu juga sebaliknya, tentu keadaan ini akan memancing hasrat untuk memutuskan kerja sama antara bos dan karyawannya.

 

H.   Penanggulangan Kebosanan Kerja

 

Keseharian yang monoton wajar dapat membuat anda cepat bosan dan jenuh pada pekerjaan. Hampir semua pegawai pasti pernah merasakan hal yang serupa. Kejenuhan ini dapat disebabkan oleh banyak factor. Kejenuhan dapat menganggu produktivitas dan efektivitas waktu kerja, selain itu juga dapat berdampak buruk untuk kelangsungan karir anda. Tetapi kebosanan juga dapat dijadikan motivasi.

 

8 alternatif ini untuk menghilangkan kebosanan ditempat kerja :

1.    Ketahui penyebab kebosanan

Identifikasi apa penyebab kejenuhan dan carilah solusi atas hal tersebut. Jika jenuh karena pekerjaan yang monoton, anda dapat berkonsultasi dengan atasan agar ditugaskan hal lain atau bertukar tanggung jawab dengan kolega. Jika bosan karena tanggung jawab yang terlalu banyak, andapun dapat berkonsultasi kepada manajer. Bicara dan ceritakan masalah anda dengan kolega atau atasan anda, dengan ini anda akan lebih cepat menemukan solusi dan dengan mudah terhindar dari kejenuhan terus menerus.

 

 

2.    Belajar hal baru

Mempelajari hal baru merupakan hal yang pasti akan didukung oleh perusahaan anda. Anda juga dapat mempelajari bahas asing hingga skill baru seperti skill komputer atau skill bisnis manajemen atau accounting. Kemampuan ini akan membantu meningkatkan kualitas pekerjaan anda, dan menhgilangkan kebosanan anda.

 

3.    Kembangkan kreativitas

Manfaatkan waktu luang untuk mengembangkan kreativitas, buatlah sesuatu berdasarkan posisi anda di pekerjaan dan kemampuan. Sebagai contoh, apabila anda seorang manajer perusahaan maka anda dapat bereksperimen membuat susunan alokasi tugas dan tanggung jawab.

 

4.    Eksplorasi lingkungan kerja

Mengenali lingkungan kerja dapat dilakukan dengan berbagai cara, yang pertama adalah dengan berkenalan kolega hingga atasan, gunakan waktu luang untuk membangun persahabatan antar rekan kerja, kedua dapat mengesplorasi lingkungan kerja dengan mengetahui fasilitas-fasilitas yang disediakan oleh perusahaan,ketiga anda dapat mengunjungi divisi dan departemen lain untuk mengenal perusahaan lebih dalam. Keuntungannya, anda dapat mengenal orang baru dan mengetahui hal-hal baru yang dapat membuat lebih betah pada pekerjaan.

5.    Berpikir positif dan bersyukur

Janganlah menganggap jenuh sebagai masalah, tetaplah berpikir positif. Jenuh merupakan hal yang wajar yang akan dialami oleh semua orang khususnya pegawai yang terus bekerja, berpikirlah positif dan ubahlah kejenuhan atau kebosanan menjadi sesuatu yang bermakna. Bersyukur bahwa banyak orang diluar sana yang mendambakan posisi anda, pekerjaan yang layak dan penghasilan yang memuaskan. Dengan bersyukur, anda akan lebih menghargai waktu kerja dan menemukan semangat untuk kembali berusaha.

 

6.    Ubah kejenuhan menjadi motivasi

Kebosanan bisa terjadi kapanpun, akan tetapi jangan jadikan kebosanan menjadi lasan anda untuk bermalas-malasan menjadi tidak produktif. Gunakan waktu kejenuhan anda dengan cara yang lebih produktif dengan melakukan hobi anda atau mencari hobi baru yang lebih positif.

 

7.    Carilah pekerjaan baru

Jika anda telah mencoba cara-cara diatas dan tetap saja sering mengalami kejenuhan, mungkin itu adalah tanda bahwa anda harus mencari lingkungan pekerjaan yang baru. Jangan paksa diri anda untuk terus bertahan pada pekerjaan tersebut. Kejenuhan dapat menurunkan produktivitas dan karir yang tidak meningkat .

 

Menurut entrepreneurcamp.id ada 6 cara sederhana menghilangkan rasa bosan saat bekerja, yaitu sebagai berikut :

a.    Bercanda dengan rekan kerja

Saat rekan kerja anda sedang ada waktu luang, cobalah mengobrol dengannya tentang hal lain di luar pekerjaan. Bicarakanlah topik yang menarik, hingga saling melemparkan candaan.

 

b.    Bermain media sosial

Dengan menonton konten kreatif dan lucu  di media social yang dapat menghibur. Bahkan mungkin saja anda akan mendapatkan inspirasi menarik dari video atau gambar yang anda lihat di media sosial.

 

c.    Dengarkan musik

Dengarkan musik favorit dari penyanyi atau band idola anda sambil bekerja. Supaya tidak membuat orang lain terganggu, dengarkan musiknya menggunakan headset, terutama pilihlah musik yang dapat membangkitkan mood, seperti lagu yang upbeat atau bertempo cepat, musik yang ceria akan membuat anda lebih bersemangat untuk menjalankan hari.

 

d.    Sediakan camilan

Makanan dapat mempengaruhi mood saat beraktivitas, terutama bagi anda yang suka ngemil. Untuk itu, sediakan beberapa camilan kesukaan anda di meja kerja. Anda bisa pelan-pelan menghabiskan camilan anda sambil menyelesaikan pekerjaan anda, tanpa terasa kejenuhan akan berkurang karena anda memfokuskan diri pada pekerjaan dan camilan anda.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

PENUTUP

 

A.   Kesimpulan

Kelelahan kerja adalah suatu kondisi dimana tubuh mengalami penurunan performa akibat masa perpanjangan pekerjaan dan berkurangnya kekuatan dan ketahanan fisik tubuh untuk terus melanjutkan yang harus dilakukan. Adapun faktor lainnya seperti: Penyebab medis, Penyebab yang berkaitan dengan gaya hidup, Penyebab yang berkaitan dengan tempat kerja, dan faktor psikologis. Kelelahan kerja sendiri mempunyai dua macam jenis, yaitu kelelahan otot, dan kelelahan umum. Gejala yang timbul dari kelelahan kerja  antara lain: perasaan lesu, ngantuk dan pusing, tidak atau kurang mampu berkonsentrasi, berkurangnya tingkat kewaspadaan, persepsi yang buruk dan lambat, tidak ada atau berkurangnya gairah untuk bekerja, dan menurunnya kinerja jasmani dan rohani. Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kelelahan akibat bekerja sehingga kelelahan akibat bekerja dapat dikurangi dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah dengan menyediakan kalori secukupnya sebagai input untuk tubuh, bekerja dengan menggunakan metode yang baik, memperhatikan kemampuan tubuh artinya pengeluaran tenaga tidak melebihi pemasukannya dengan memperhatikan batasan-batasan, memperhatikan waktu kerja yang teratur. Selain itu mengatur lingkungan fisik dengan sebaik baiknya, serta berusaha mengurangi monotoni dan ketegangan-ketegangan akibat bekerja.

Kebosanan kerja merupakan reaksi kompleks dari pelaksanaan kerja yang bersifat monoton, berulang-ulang dan dirasa tidak menarik lagi sehingga timbul perasaan resah, lelah dan kehilangan minat terhadap aktivitas yang dulu disukai. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebosanan kerja, yaitu efek utama tugas terhadap kebosanan, efek utama lingkungan kerja terhadap kebosanan, efek utama  dari individu terhadap kebosanan, dan kesesuaian diri dan situasi dengan kebosanan. Faktor lainnya yang meyebabkan rasa bosan diantaranya : suasana, jenis pekerjaan, komunikasi, status, gaji, kurangnya niat, tidak sesuai passion, keterpaksaan, upah yang tidak mencukupi, pekerjaan yang terlalu berat dll. Adapun penanggulangannya ketahui penyebab kebosanan, belajar hal baru, kembangkan kreativitas, eksplorasi lingkungan kerja, berpikir positif dan bersyukur dll.

B.    Saran

Dalam menjalankan aktivitas kerja sebaiknya seorang pekerja menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya kelelahan dan kebosanan kerja.

11

 
 

 


DAFTAR PUSTAKA

 

1.    https://fadlanurfadilah02.blogspot.com/2019/12/kelelahan-dan-kebosanan-kerja.html

 

Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN MAGANG DI KANTOR URUSAN AGAMA PADA BAGIAN ADMINISTRASI

LAPORAN MAGANG BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT BIDANG ANGGARAN

MAKALAH FETAL SKULL FETAL POSITIONING MEKANISME PERSALINAN PRESENTASI VERTEX (OKSIPUT ANTERIOR DAN OKSIPUT POSTERIOR)