Makalah PEREKONOMIAN INDONESIA

 

MAKALAH

 

PEREKONOMIAN INDONESIA

Dosen Pengampu : Bapak Eko Putra SE., MM



Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: Description: C:\Users\user\AppData\Local\Microsoft\Windows\INetCache\Content.Word\FB_IMG_16520770832882533.jpg

 

 

 

Disusun Oleh Kelompok 5:

·        Maisya Ummami

·        Wella Amelia

·        Doni Saputra

·        Muhammad Rais

·        Ayatullah Khomaini

 

 

 

 

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

INSTITUT TEKNOLOGI DAN ILMU SOSIAL KHATULISTIWA

YAYASAN PENDIDIKAN PASAMAN

2025

 

 

 

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kekuatan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.Sesuai dengan sifat keterbatasan manusia, kami menyadari bahwa makalah yang disusun ini masih banyak kekurangan, walaupun kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam membuat ini dan untuk itu pula kami mengharapkan saran serta kritikan dari semua pihak baik dari bapak dosen atau pembaca dari makalah ini.

            Dan harapan kami mudah-mudahan makalah yang disusun ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umunya.Makalah ini masih banyak kekurangan karena kesempurnaa hanya milik Allah kekurangan hanya milik kita, jadi sangat diterima kritik dan sarannya bagi pembaca.Dan akhir kata, kami mengucapkan terima kasih.

 

 

 

Ophir, 05 November  2025

 

Penulis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

Kata Pengantar............................................................................................................ ii

Daftar Isi..................................................................................................................... iii

BAB I     PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang................................................................................................ 1

B.     Rumusan Masalah............................................................................................ 2

C.     Tujuan Masalah............................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A.     Krisis Ekonomi................................................................................................ 3

B.     Apa Yang Menyebabkan Krisis....................................................................... 3

C.     Faktor Penyebab Kerentanan Ekonomi Indonesia............................................. 6

D.     Mengukur Tingkat Kerentanan Ekonomi........................................................... 8

BAB III  PENUTUP

A.     Kesimpulan...................................................................................................... 10

B.     Saran............................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dua dekade terakhir ini Indonesia sudah dua kali di terpa krisis ekonomi besar. Pertama, krisis keuangan Asia yang muncul sekitar pertengahan tahun 1997 dan mencapai klimaksnya pada pertengahan tahun 1998, dan kedua, krisis ekonomi global yang terjadi dan mempengaruhi banyak Negara, termasuk Indonesia, selama periode 20008-2009. Walaupun dampak dari krisis ekonomi kedua itu terhadap perekonomian Indonesia jauh lebih kecil dibandingkan dengan akibat dari krisis keuangan Asia 1997- a 1997- 1998 terseb 1998 tersebut, ekonomi Indonesia tetap mengalami suatu goncangan yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2009, walaupun tetap positif, tetapi lebih rendah dari yang bih rendah dari yang di harapkan. di harapkan.

Hal ini sempat mengkhawatirkan semua kalangan masyarakat di tanah air, khususnya pemerintah dan pelaku bisnis dengan  pemerintah dan pelaku bisnis dengan mengingat peng mengingat pengalaman buruk selama krisis 1997-1998. alaman buruk selama krisis 1997-1998. Suatu hal yang jelas dan dapat dijadikan suatu pelajaran penting dari pengalaman dua kali terkena krisis ekonomi tersebut adalah, ternyata Indonesia sangat rentan terhadap setiap tipe atau bentuk goncangan ekonomi, baik atau bentuk goncangan ekonomi, baik yang menurut su yang menurut sumbernya berasal mbernya berasal dari dalam negri (misalnya krisis keuangan Asia 1997-1998 tersebut) atau dari sumber-sumber eksternal aeperti krisis ekonomi global 2008-2009 krisis ekonomi global 2008-2009 yang berasal dari s yang berasal dari suatu krisis keuangan uat krisis keuangan besar di AS. Oleh karena itu, baik pemerintah pusat (di tingkat nasional) maupun pemerintah daerah (di tingkat provinsi)  provinsi) memerlukan memerlukan suatu sistem pendeteksi pendeteksi dini krisis ekonomi dan sistem memonitor kerentanan ekonomi, khususnya kerentanan ekonomi, khususnya di tingkat di tingkat provinsi provinsi atau kabupaten/kota terhadap suatu krisis ekonomi,. Jadi, diperlukan sejumlah indikator yang dapat di monitor secara terus-menerus untuk melihat tingkat kerentanan suatu wilayah terhadap skrisis ekonomi.

Krisis ekonomi merupakan fenomena yang berulang dan berdampak luas terhadap kestabilan sosial, politik, serta kesejahteraan masyarakat. Indonesia sebagai negara berkembang memiliki kerentanan ekonomi yang cukup tinggi terhadap gejolak global, baik dari sisi internal maupun eksternal.

Faktor seperti ketergantungan terhadap ekspor komoditas primer, lemahnya fundamental ekonomi makro, serta ketimpangan sektor keuangan menjadi pemicu utama yang meningkatkan risiko krisis.

Kerentanan ekonomi perlu dipahami secara mendalam karena menentukan seberapa besar kemampuan suatu negara untuk bertahan dan pulih dari tekanan ekonomi. Dengan menganalisis faktor penyebab dan metode pengukurannya, kita dapat menilai seberapa kuat daya tahan ekonomi Indonesia dalam menghadapi tantangan global.

 

1.2 Rumusan Masalah

  1. Apa saja faktor penyebab kerentanan ekonomi di Indonesia?
  2. Bagaimana cara mengukur tingkat kerentanan ekonomi Indonesia?

 

1.3 Tujuan Penulisan

Agar  mahasiswa  mengetahui  pengertian  dan  faktor-faktor  yang  mempengaruhi  krisis ekonomi dan kerentanan terhadap krisis ekonomi. Kita juga bisa belajar lebih mendalam tentang kondisi perekonomian Indonesia dari tahun-ketahun

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Krisis Ekonomi

Perekonomian negara merupakan topik yang umum diperbincangkan dan erat kaitannya dengan kebijakan moneter suatu negara. Perekonomian negara tidak terlepas dari  campur  tangan  pemerintahan  dalam  menyusun  regulasi  atau kebijakan  untuk menikngkatkan perekonomian negara yang bersangkutan. Peran eksekutif dan legislatif sebagai pembuat regulasi menginginkan situasi moneter yang meningkat atau stabildalam konteks positif. Namun pada kenyataannya setiap negara rentan terhadap krisis ekonomi, mulai dari negara berkembang seperti Indonesia hingga negara maju seperti Amerikat Serikat

Krisis ekonomi atau sering yang disebut dengan nama krisis moneter merupakan suatu peristiwa atau kondisi dimana menurunnya ekonomi suatu negara. Semua negara praktisnya  mengalami  yang  namanya  krisis  dalam  perekonomian  negaranya,  karena krisis  merupakan  kejadian  yang  simultan dan  memiliki  efek  yang  akan  menyebar keberbagai negara. Krisis ekonomi Indonesia merupakan salah satu negara di Asia yang mengalami krisis mata uang, kemudian disusul oleh krisis moneter dan berakhir dengan krisis ekonomi yang besar. Ekonomi setiap negara tentu berbeda-beda perkembangannya, sehingga  bagi  pejabat  yang  mengatur  perekonomian  negara  tidak  hanya  mengatur perekonomian  saja  namun  juga mengendalikannya  ketika  terjadi  gejolak  ekonomi. Walaupun hanya masyarakat biasa namun perlu mengetahui pula kondisi ekonomi yang sedang bergejolak atau  yang  akan mengalami krisis ekonomi. Tujuannya agar ketika krisis tersebut terjadi sebagai masyarakat khususnya yang berprofesi sebagai pengusaha dapat mengantisipasi atau meminimalisir kerugian yang mungkin terjadi

2.2 Apa Yang Menyebabkan Krisis

Secara umum terlihat suatu pola dan karakteristik yang berlaku sama diseluruh negara  yang  dilanda  krisis.  Namun,  dalam  hal  kedalamannya  dan  jangka  waktunya, Indonesia dapat dikatakan sangat unik. Sulit mencari pembandingnya, barangkali negara  yang  paling  layak  dibandingkan  waktu  itu  adalah  Rusia,  dan  sekarang  mungkin  Argentina. Sebagai instropeksi, harus diakui krisis di Indonesia benar-benar tidak terduga datangnya, sama sekali tidak terprediksi sebelumnya

 

 

 

Sehingga dapat diketahui faktor penyebab dari terjadinya krisis ekonomi,  sebagai berikut :

1.      Nilai tukar rupiah

Perubahan nilai tukar rupiah dapat mempengaruhi kondisi ekonomi sebuah Negara.  Ini  dikarenakan  para  pengusaha  yang  selalu  bertransaksi  exportdan import  akan  mengalami  kerugian  karena  krisis  yang  terjadi.  Pada  dasarnya, melemah atau menguatnya Rupiah tergantung kebutuhan dan ketersediaan mata uang  itu  sendiri.  Misalnya  saja  banyak  orang  yang  membutuhkan  Dolar ketimbang Rupiah maka nilai tukar  Rupiah dipastikan melemah. Dari situ dapat diketahui, impor barang dan penggunaan jasa dari luar negeri menjadi salah satu penyebab rupiah melemah. Impor barang tinggi menyebabkan permintaan Dollar menjadi tinggi.

2.      Demonstrasi

Memang sebagian masyarakat yang melakukan orasi untuk menyalurkan aspirasinya memang baik, namun jika orasi dengan cara melakukan demonstrasi disertai  anarkis  tidaklah  etis.  Ini  dikarekan  peristiwa  tersebut  dapat mempengaruhi gejolak ekonomi negara tersebut.

a)      Krisis Produksi

Krisis  produksi  adalah  termasuk  tipe  krisis  ekonomi  yang bersumber dari  dalam  negeri.  Krisis  tersebut  bisa  dalam  bentuk penurunan produk domestik secara mendadak dari sejumlah komoditas pertanian,  misalnya  padi.  Penurunan  produksi  tersebut  berakibat langsung pada penurunan tingkat pendapatan riil dari para petani dan buruh tani padi. Dalam tipe krisis ini, jalur-jalur transmisi dampaknya terhadap kemiskinan adalah perubahan- perubahan dalam harga harga (inflasi), jumlah kesempatan kerja dan tingkat pendapatan. Kelompok masyarakat yang paling rentan tehadap tipe krisis ini adalaha petani, buruh  tani  dan  pada  tingkat  berikutnya  adalah  pekerja  dan  pemilik- pemilik  usaha  disektor  lainnya  yang  terkait  lewat  produksi  dan subsektor padi.

b)      Krisis Perbankan

Dampak  langsung  atau  fase pertama  dari  efek  krisis  perbankan adalah  kesempatan  kerja  dan  pendapatan  menurun  disubsektor keuangan  tersebut,  pada  fase  kedua  krisis  perbankan  merembet perusahaan–perusahaan yang sangat tergantung pada sector perbankan. Rumah  tangga  juga  terkena  dampaknya.  Ada  dua  macam  dampak terhadap  rumah  tangga  dan  dua  tipe  kelompok  rumah  tangga  yang terkena dampaknya. Pertama kelompok rumah tangga kaya; tabungan mereka yang hilang karena bank-bank yang menyimpan uang mereka harus  bangkrut.  Di  banyak  negara  ,  termasuk  Indonesia  pemerintah memberikan jaminan keamanan bagi pemilik-pemilik rekening tabungan diperbankan,  tapi  hanya  hingga  suatu  batas  (jumlah)  tertentu  saja. Kedua, kelompok rumah tangga non-kaya; penegeluaran-pengeluaran mereka  terutama  untuk  barang    barang  bukan  kebutuhan  pokok (seperti mobil, rumah,  naik haji) menurun karena mereka tidak bisa meminjam  dari  bank,  atau  masih  tetap  bisa  mendapatkan  kredit konsumen dengan tingkat R yang sangat tinggi yang membuat biaya pinjaman terlalu mahal. Dalam tipe krisis ekonomi ini, jalur-jalur transmisi paling utama lewat krisis tersebut berdampak pada tingkat kemiskinan  yakni  perubahan dalam arus kredit dari perbankan ke dunia usaha atau tingkat suku bunga pinjaman, volume produksi (output), jumlah kesempatan kerja, tingkat pendapatan masyarakat. Kelompok-kelompok masyarakat yang paling rentan  terhadap  krisis  masyarakat  kelas  menengah  dan  atas  seperti pegawai dan pemilik bank.

c)      Krisis Perdagangan

Dalam  hal  krisis  –krisis  ekonomi  yang  berasal  dari  sumber-sumber eksternal ada dua jalur utama, yaitu perdagangan dan investasi atau arus modal. Di dalam jalur perdagangan itu sendiri ada dua sub- jalur, yaitu ekspor dan impor(barang dan jasa).  Dalam kasus ini, jalur-jalur transmisi paling utama adalah kesempatan kerja,  kelompok-kelompok  masyarakat  yang  paling  rentan  terhadap krisis tipe ini yaitu: pertama, sebagai sumber energi atau bahan baku utama dan pekerja-pekerja di perusahanaan atau pun sektor-sektor yang terkait . d. Krisis modal Suatu pengurangan modal di dalam negeri dalam jumlah besar atau  penghentian  bantuan  serta  pinjaman  luar  negeri  akan  menjadi sebuah krisis ekonomi bagi banyak negara miskin di dunia, seperti di Afrika,  dan  Asia  Tengah  yang  ekonomi  mereka  selama  ini  sangat tergantung pada ULN atau hibah Internasional.

Suatu pelarian modal,baik yang berasal dari sumber dalam negeri maupun modal asing, terurtama investasi asing jangka pendek (yang umum  disebut  ‘uang panas’),  dalam  jumlah  yang  besar  dan  secaa mendadak bisa menjelma menjadi sebuah krisis besar bagi ekonomi dari negara-negara yang sangat memerlukan modal investasi.

Dalam kasus ini, jalur-jalur transmisi memiliki dampak utama, yakni  perubahan-perubahan  dalam  jumlah  investasi,  khususnya investasi jangka panjang (volume atau unit proyek), volume produksi, dan jumlah tenaga kerja yang bekerja. Kelompok-kelompok masyarakat yang  paling  rentan  terhadap  krisis  ekonomi  dari  kategori  ini  bisa kelompok  miskin  tetapi  juga  bisa  kelompok  non-miskin,  tergantung pada  sektor  atau  industri yang  paling  dirugikan  dengan  kekurangan modal investasi.

 

 

Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN MAGANG DI KANTOR URUSAN AGAMA PADA BAGIAN ADMINISTRASI

LAPORAN MAGANG BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT BIDANG ANGGARAN

MAKALAH FETAL SKULL FETAL POSITIONING MEKANISME PERSALINAN PRESENTASI VERTEX (OKSIPUT ANTERIOR DAN OKSIPUT POSTERIOR)